Comprehensive UX Writer guide for designing text in mobile apps
Kisah ini berawal di dunia yang penuh tantangan dan keajaiban, di mana aplikasi seluler menjadi pusat interaksi dan kehidupan sehari-hari. Teks-teks di dalamnya memiliki kekuatan yang luar biasa, mampu mempengaruhi pengalaman pengguna dengan cara yang tak terduga.
Tokoh utama kita, seorang UX Writer yang berbakat, merasakan betapa sulitnya menjalani kehidupan dalam dunia teks yang terbatas. Ia merasa terikat oleh tuntutan ketepatan, kejelasan, dan keindahan kata-kata. Namun, ia tidak menyerah. Ia merasa ada sesuatu yang hilang, seperti sebuah teka-teki yang belum terpecahkan.
Pada suatu hari, saat sedang membenahi teks untuk aplikasi seluler terbaru, ia menemukan petunjuk-petunjuk rahasia yang tersembunyi di dalam kode-kode teks tersebut. Petunjuk-petunjuk itu membawanya pada sebuah daftar misterius yang berisi 40 tips ajaib untuk meningkatkan kualitas UX Writing, copywriting, dan microcopy. Sang UX Writer menjadi terobsesi dengan daftar tersebut. Ia memutuskan untuk menjelajahi setiap petunjuk dengan penuh semangat dan rasa ingin tahu. Melalui perjalanan yang penuh tantangan, ia menemukan kekuatan luar biasa yang tersembunyi di balik kata-kata dan string yang ia ciptakan.
Sepanjang perjalanan itu, ia bertemu dengan berbagai karakter menarik yang juga terlibat dalam dunia teks ini. Ada Copy Cat, seekor kucing cerdik yang memiliki kemampuan menggandakan kata-kata dengan sempurna. Ada Micro Magician, seorang penyihir kecil dengan kekuatan untuk memperbesar arti dari setiap kata yang ada. Dan masih banyak lagi karakter-karakter unik yang mewarnai petualangan sang UX Writer.
Akhirnya, sang UX Writer mengungkapkan kebenaran di balik petunjuk-petunjuk rahasia itu. Ia menyadari bahwa kualitas teks dan penerapan yang tepat adalah kunci untuk menciptakan pengalaman pengguna yang tak terlupakan. Dengan kebijaksanaan yang ia dapatkan dari petualangannya, ia menjadi seorang ahli dalam mengatur teks-teks yang menarik, memikat, dan memenuhi kebutuhan pengguna.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa dunia teks di aplikasi seluler adalah dunia yang penuh misteri dan potensi tak terbatas. Dengan sentuhan kreativitas, semangat petualangan, dan pengetahuan yang mendalam, kita dapat menjadi penulis teks yang hebat dalam dunia ini.
Kita semua tahu betapa sulitnya bekerja dengan teks dalam aplikasi seluler, mesti akurat, tajam, ramah, namun, minimalis dan dirancang dengan sempurna karena terbatasnya layar.
copy dan microcopy adalah bahan utama untuk aplikasi seluler, jadi bisa lihat di daftar 40 tips gila agar ux writing anda menjadi lebih baik, dan tip umum dalam interface. Semuanya berkaitan dengan teks dan string.
1. Mulailah dengan menangani teks sejak awal karena masalah teks sering kali mengungkapkan masalah desain.
2. Singkat saja.
“Menulis itu mudah. Yang harus Anda lakukan adalah mencoret kata-kata yang salah. "
3. Singkat, tetapi yang lebih penting: jadilah bermakna.
Teks di aplikasi seluler harus singkat tapi tetap punya makna. Jangan buat terlalu panjang, tapi pastikan pesanmu bisa nyambung dan bikin pengguna terkesan.
4. Jangan terlalu serius atau terlalu teknis.
Biar akrab dan santai aja. Jangan terlalu serius atau terlalu teknis dalam penulisanmu. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, seperti lagi ngobrol sama teman dekat.
5.Gunakan teks yang mampu berbicara dengan pengguna Anda.
Kenali siapa pengguna kamu dan gunakan bahasa yang bisa bikin mereka nyambung. Biar pesanmu bisa langsung menyentuh hati mereka. Jangan ragu untuk menyesuaikan gaya penulisan agar lebih relevan dengan pengguna.
6. Hal yang aneh tentang konsisten, adalah bahwa hal itu hanya terlihat ketika telah hilang.
Konsistensi itu penting, tapi jangan biarkan hidupmu jadi monoton. Pastikan gaya, format, dan istilah yang kamu gunakan tetap konsisten. Tapi, jangan takut untuk bereksperimen dan tetap bikin suasana makin menarik dengan teksmu.
Konsistensi UI hanya diperhatikan ketika hilang.
7. Tetap setia pada brand Anda.
Selalu setia pada identitas merekmu. Saat membuat copy, pastikan teks-teksmu tetap sejalan dengan nilai dan kepribadian merek yang kamu wakili. Ini akan membantu membangun kesatuan dan kohesi dalam pengalaman pengguna
8. Gunakan terminologi yang konsisten; Gunakan terminologi yang konsisten dalam teks-teksmu. Hal ini penting agar pesan-pesanmu tetap konsisten di seluruh produk. Buatlah dokumen terminologi untuk memastikan penggunaan yang tepat dan seragam dalam semua bagian aplikasi.
9. Menulis dengan suara yang konsisten adalah kunci. Jangan pernah merubah gaya bahasa atau perintah penulisan dalam aplikasi. Ini akan membantu membangun kesan yang stabil dan menghindari kebingungan pengguna
10. Jangan merujuk pengguna pada orang kedua dan orang pertama dalam frasa yang sama.
Hindari merujuk pengguna dengan kombinasi orang kedua dan orang pertama dalam frasa yang sama. Hal ini dapat membingungkan pengguna dan mengurangi keterbacaan teks. Pilih satu gaya penulisan yang konsisten untuk menjaga keselarasan.
11. Tetapkan strategi: case title vs case kalimat dan tetap menggunakannya di seluruh produk.
Tentukan strategi dalam penggunaan case title (huruf kapital pada setiap kata) atau case kalimat (huruf kapital hanya pada kata pertama) dan terapkan dengan konsisten di seluruh produk. Ini akan membantu mempertahankan keseragaman dan membuat teks-teksmu terlihat teratur.
12. Kejelasan adalah kunci: Pastikan teksnya gampang dimengerti. Dalam dunia UX Writing, kejelasan itu penting, jangan bikin bingung atau ambiguitas. Pake bahasa yang langsung to the point untuk nyampaikan pesannya dengan efektif.
13. Tulis kalimat dengan pendek dan simpel: Pilih kalimat yang gak ribet dalam UX Writing. Ini biar gampang dibaca dan dipahami sama penggunanya. Hindari struktur kalimat yang rumit atau pake jargon berlebihan yang bikin orang bingung.
14. Kalo ada angka, gunakan saja: Angka itu punya daya tarik sendiri dalam UX Writing. Angka bisa nunjukin informasi dengan tepat dan singkat. Mulai dari jumlah, statistik, atau waktu, ngasih sentuhan angka bisa bikin pesanmu makin jelas dan kuat.
15. Gunakan istilah hari ini, kemarin atau besok daripada tanggal jika memungkinkan.
16. Tombol teks harus jelas. Kadang-kadang pengguna enggak baca pertanyaan, jadi teks tombol harus mencantumkan tindakan yang akan dilakukan.
17. Persingkat teks tombol CTA (Call-to-Action) dan gabungkan dengan header untuk lebih jelas. Usahakan membatasi hingga 15 karakter atau maksimal 3 kata yang mengandung kata kerja.
18. Error Messages yang mudah digunakan sebaiknya mencakup hal-hal berikut:
- Jelaskan masalahnya secara jelas: Sampaikan dengan tegas apa masalah yang terjadi. Berikan informasi yang spesifik agar pengguna dapat memahami apa yang sedang terjadi.
- Berikan penjelasan mengapa itu terjadi: Sampaikan penyebab atau alasan di balik masalah tersebut. Hal ini membantu pengguna memahami konteks dan mengurangi rasa frustrasi.
- Berikan solusi atau langkah untuk mengatasinya: Berikan panduan yang jelas tentang bagaimana pengguna dapat mengatasi masalah tersebut. Sediakan instruksi yang mudah diikuti dan sederhana agar pengguna dapat mengambil tindakan yang diperlukan.
Dengan menggabungkan ketiga elemen ini, Error Messages akan menjadi lebih informatif dan membantu pengguna dalam menghadapi masalah yang muncul.
Desain dan tata letak teks:
19. Perhatikan lokalisisasi teks di dalam aplikasi.
Sebagai contoh, kata-kata dalam bahasa Jerman bisa memiliki panjang hingga 200% lebih dari kata-kata dalam bahasa Inggris — pastikan desainmu mampu menampung kata-kata yang lebih panjang dengan menjaga ruang kosong jika memungkinkan.
20. Hindari teks panjang yang meningkatkan cognitiv load: Ingatlah bahwa pengguna cenderung memindai teks daripada membacanya secara detail. Pecahlah teks menjadi paragraf yang lebih pendek atau gunakan poin-poin penting untuk memudahkan pemindaian dan pemahaman pengguna.
(penelitian: pengguna membaca 20% -28% dari teks Anda ).
21. Jaga jarak antara teks Anda! Pastikan teks atau copy tidak terlalu dekat dengan margin standar (kiri/kanan) atau elemen-elemen di atas/bawahnya. Menggunakan spasi yang cukup akan membantu teks Anda terlihat dengan jelas dan tidak terlalu terjepit dengan elemen lain di sekitarnya.
22. Jangan takut untuk melampaui batas-batas halaman atau tampilan Anda. Pengguliran pada perangkat seluler adalah hal yang umum — jadi, pelajarilah dan manfaatkan ruang kosong Anda dengan baik. Gunakanlah ruang putih tambahan untuk memberikan tampilan yang lebih lega dan memastikan pengalaman pengguna yang lebih nyaman.
23. Perhatikan perataan teks: Rata tengah sangat efektif untuk bagian pendek atau sebagai pemisah visual. Namun, rata kiri lebih disukai untuk memudahkan pembacaan, terutama pada kalimat yang lebih panjang. Jadi, lebih baik menggunakan rata kiri untuk memastikan teks dapat dibaca dengan nyaman.
24. Bertujuan untuk menghilangkan kata ketiga tunggal dan jamak, atau buat ngilangin kata-kata yang bikin bingung, yang ngomongin satu orang atau banyak orang.
25. Jika title copy kepanjangan, coba pikirin buat pakai yang lebih singkat aja, referensi-nya .
26. Pemilihan font atau typografi yang hati-hati, termasuk ukuran, ketebalan, dan kontras warnanya. Ini penting untuk memastikan teks terbaca dengan baik dan nyaman bagi pengguna.
27. Perhatikan hierarki desain, seperti ukuran teks, jarak antara elemen, dan sebagainya. Hal ini membantu mempertahankan struktur visual yang jelas, memudahkan pengguna dalam memahami informasi yang disajikan.
28. Jangan bikin aneh-aneh (sesuai konteks). Sesuaikan dengan kebutuhan dan konteks yang ada.
29. Ukur ruang depan dengan baik. Aturan yang bagus adalah untuk mengatur jarak 2–5pt lebih besar dari ukuran jenis huruf, tergantung pada jenis huruf yang digunakan.
30. Hindari baris yang terlalu panjang atau pendek karena bisa bikin lelah dan bikin terganggu. Usahakan lebar setiap baris (ukuran) berkisar antara 40–80 karakter untuk hasil yang optimal.
31. Pastikan margin yang sama diterapkan pada semua blok teks di seluruh desain aplikasi. Ini membantu menjaga konsistensi visual dan memastikan tampilan yang rapi dan teratur.
Font:
32. Jangan gunakan terlalu banyak font secara bersamaan. Pilihlah beberapa font yang sesuai dan konsisten untuk menghindari tampilan yang terlalu berantakan.
33. Gunakan fitur tebal dengan bijak, terutama untuk menyoroti point penting, judul atau poin penting lainnya..
34. Warna hitam bisa membuat mata fokus, jadi sebaiknya hindari penggunaan hitam murni. Gunakanlah warna abu-abu gelap sebagai alternatif yang lebih lembut dan nyaman untuk mata.
35. Hindari mencampur terlalu banyak warna dalam desain. Gunakan visual yang penuh warna, tetapi tetap jaga agar teks tetap solid dan bersih untuk memudahkan pembacaan.
36. Jika ingin membuat kalimat menonjol tanpa menggunakan huruf tebal, cobalah memperbesar ukuran font dan menambahkan spasi tambahan pada sekitarnya. Hal ini akan membantu membuat kalimat tersebut lebih menonjol dan mudah dikenali oleh pengguna, Referensi-nya.
Ulasan:
37. Desainer dan pengembang seluler: Jangan pernah mengandalkan emulator! Terutama ketika melibatkan teks. Emulator mungkin tidak memberikan pengalaman yang akurat seperti pada perangkat nyata.
38. Terdapat jaminan 0% pelanggan akan menggunakan aplikasi seluler di emulator. Jadi, pastikan desain dan UT selalu dilakukan pada saat pengembangan applikasi.
39. Desain harus selalu ditinjau dan diuji pada hal nyata sebanyak mungkin. Ini membantu memastikan user experience yang optimal untuk loyal customer.
40. Selalu miliki rencana cadangan: muat string atau teks dari server sehingga jika terjadi kesalahan ketik atau perubahan mendesak, kita dapat mengubah teks tanpa harus merilis versi baru dari aplikasi.
Fleksibilitas ini membantu memastikan copy selalu diperbarui dan sesuai dengan kebutuhan tanpa merepotkan user dengan update aplikasi yang akan selalu terjadi karena setiap produk selalu beriterasi kearah yang lebih baik, dan menguntungkan secara bisnis.